Halo, pecinta kripto! Kabar menarik datang dari dunia Central Bank Digital Currency (CBDC). Berbagai negara sedang aktif mengembangkan dan menguji coba CBDC mereka. Berikut adalah beberapa update terbaru tentang perkembangan Rangkuman Update CBDC Juni 2024: Siapa yang Memimpin, Siapa yang Tertinggal? di seluruh dunia.

1. Uji Coba API untuk CBDC oleh Bank Sentral Global

Baru-baru ini, Bank for International Settlements (BIS) dan Bank of England telah melakukan eksperimen bersama yang berhasil menguji lebih dari 30 kasus penggunaan CBDC. Eksperimen ini melibatkan pengembangan 33 fungsi API yang mendukung pembayaran ritel digital melalui berbagai skenario, termasuk pembayaran offline. Proyek ini menunjukkan bagaimana lapisan API dapat mendukung CBDC ritel dan memfasilitasi pembayaran yang aman dan terjamin melalui berbagai kasus penggunaan.

2. Hong Kong Memulai Tahap Baru Pengujian e-HKD

Hong Kong Monetary Authority (HKMA) telah memulai fase kedua pengujian e-HKD, yang kini juga mencakup penggunaan grosir dan tokenisasi. Fase baru ini didukung oleh regulatory sandbox yang memungkinkan pengujian CBDC grosir dan penerapan tokenisasi. Langkah ini menunjukkan komitmen Hong Kong untuk mengintegrasikan teknologi blockchain dalam sistem keuangan mereka, serta memperluas penggunaan e-HKD.

3. Ekspansi Uji Coba CBDC di India

India juga menunjukkan perkembangan signifikan dalam uji coba CBDC mereka. Reserve Bank of India (RBI) telah memperluas uji coba digital rupee ke 50.000 pengguna dan melakukan lebih dari 770.000 transaksi dalam dua bulan terakhir di beberapa kota terpilih. RBI mengadopsi pendekatan hati-hati dalam pelaksanaan CBDC ini, dengan fokus pada keamanan dan stabilitas sistem keuangan sebelum melibatkan lebih banyak pengguna.

4. Perkembangan di Negara Lain

Selain tiga negara di atas, banyak negara lain juga sedang aktif mengembangkan CBDC mereka:

  • China: China terus mengembangkan digital yuan (e-CNY), yang sekarang telah mencapai 260 juta dompet di 25 kota. Fokus utama mereka tahun ini adalah mengoptimalkan penggunaan e-CNY oleh turis asing dan memperluas aplikasi lintas batas.
  • Brazil: Brasil sedang berada di tahap pilot untuk real digital. Setelah uji coba tertutup dengan lembaga keuangan, Brasil berencana meluncurkan CBDC pada tahun 2024.
  • Jepang: Bank of Japan telah menyelesaikan bukti konsep untuk yen digital dan akan memulai program pilot pada bulan April untuk menguji kelayakan teknis.
  • Australia: Reserve Bank of Australia bekerja sama dengan bank-bank besar dan perusahaan pembayaran untuk menguji penggunaan eAUD dalam berbagai skenario.

5. Inisiatif Lintas Batas

Proyek-proyek lintas batas CBDC juga mengalami perkembangan signifikan. Contohnya, proyek mBridge yang menghubungkan China, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong akan memasuki fase baru dan berkembang ke 11 negara tambahan tahun ini. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembayaran lintas batas dan menurunkan biaya transaksi internasional.

Kesimpulan

CBDC semakin mendapatkan perhatian global dengan berbagai negara yang mengembangkan dan menguji coba versi digital dari mata uang mereka. Dari eksperimen API yang dilakukan oleh BIS dan Bank of England hingga pengujian e-HKD di Hong Kong dan ekspansi uji coba di India, jelas bahwa CBDC adalah masa depan sistem keuangan global. Negara-negara seperti China, Brazil, Jepang, dan Australia juga terus maju dengan proyek-proyek mereka, sementara inisiatif lintas batas seperti mBridge menunjukkan potensi besar untuk transformasi pembayaran internasional.

Untuk kalian yang tertarik mengikuti perkembangan lebih lanjut tentang CBDC, pastikan untuk terus memperbarui informasi karena perkembangan ini akan terus berlanjut dan membawa perubahan besar dalam sistem keuangan global.

Baca Juga :
10 Tips Minecraft Hardcore

Valorant Indonesia

Mobile Legend Indonesia

Plus dan Minus Jalannya CBDC

Central Bank Digital Currency (CBDC) merupakan inovasi besar dalam dunia keuangan global. Meski menawarkan berbagai keuntungan, penerapannya juga membawa sejumlah tantangan. Berikut adalah beberapa plus dan minus dari jalannya CBDC.

Plus dari CBDC

  1. Meningkatkan Efisiensi Pembayaran
    • Kecepatan Transaksi: CBDC dapat mempercepat proses transaksi karena dilakukan secara digital dan real-time. Ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk settlement dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional​ (Bank for International Settlements)​​ (Atlantic Council)​.
    • Biaya Lebih Rendah: Penggunaan CBDC bisa menurunkan biaya transaksi, terutama dalam pembayaran lintas batas, yang sering kali melibatkan banyak perantara dan biaya tinggi​ (Atlantic Council)​.
  2. Meningkatkan Inklusi Keuangan
    • Akses ke Sistem Keuangan: CBDC bisa memberikan akses ke layanan keuangan bagi populasi yang tidak memiliki akses ke perbankan tradisional (unbanked dan underbanked), karena hanya memerlukan perangkat digital sederhana​ (Bank for International Settlements)​​ (Cointelegraph)​.
  3. Transparansi dan Keamanan
    • Mengurangi Kejahatan Keuangan: Dengan pencatatan transaksi yang lebih transparan, CBDC bisa membantu mengurangi aktivitas ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme​ (Bank for International Settlements)​.
    • Keamanan Transaksi: Transaksi CBDC, yang menggunakan teknologi blockchain, bisa lebih aman dan sulit dipalsukan dibandingkan uang tunai fisik​ (Cointelegraph)​.
  4. Kendali dan Implementasi Kebijakan Moneter
    • Kontrol Lebih Besar: Bank sentral memiliki kontrol lebih besar atas sirkulasi uang dan bisa dengan cepat menerapkan kebijakan moneter, seperti penyesuaian suku bunga atau pelonggaran kuantitatif​ (Bank for International Settlements)​​ (Cointelegraph)​.

Minus dari CBDC

  1. Risiko terhadap Stabilitas Keuangan
    • Run on Banks: Pertama, Jika masyarakat lebih memilih menyimpan uang dalam bentuk CBDC daripada di bank, ini bisa menyebabkan bank kehilangan likuiditas yang dibutuhkan untuk memberikan pinjaman, yang dapat mengganggu stabilitas sistem perbankan​ (Bank for International Settlements)​​ (Atlantic Council)​.
    • Ketergantungan Teknologi: CBDC sangat bergantung pada infrastruktur teknologi yang aman dan andal. Gangguan atau serangan siber bisa menyebabkan masalah besar dalam sistem pembayaran nasional​ (Atlantic Council)​​ (Cointelegraph)​.
  2. Masalah Privasi
    • Pengawasan Pemerintah: Kedua, Penerapan CBDC bisa meningkatkan kemampuan pemerintah untuk mengawasi transaksi finansial individu, yang mungkin di anggap sebagai pelanggaran privasi​ (Cointelegraph)​.
    • Data Security: Menyimpan dan mengelola data transaksi dalam jumlah besar memerlukan keamanan data yang sangat tinggi untuk melindungi privasi pengguna​ (Bank for International Settlements)​.
  3. Implementasi dan Adaptasi
    • Biaya Implementasi: Ketiga, Mengembangkan, menguji, dan menerapkan CBDC memerlukan investasi besar dalam teknologi dan infrastruktur​ (Atlantic Council)​.
    • Adaptasi oleh Masyarakat: Masyarakat dan bisnis perlu waktu untuk beradaptasi dengan penggunaan CBDC. Edukasi dan pelatihan mungkin di perlukan untuk memastikan adopsi yang efektif​ (Cointelegraph)​.
  4. Kompleksitas Regulasi
    • Regulasi Internasional: Selanjutnya, Karena transaksi CBDC bisa lintas batas, di perlukan kerjasama dan regulasi internasional yang kompleks untuk memastikan interoperabilitas dan kepatuhan hukum di berbagai yurisdiksi​ (Bank for International Settlements)​​ (Atlantic Council)​.

Kesimpulan

CBDC menawarkan banyak keuntungan yang dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan inklusi keuangan. Namun, tantangan signifikan juga harus diatasi, termasuk risiko terhadap stabilitas keuangan, privasi, dan kompleksitas regulasi. Negara-negara yang sedang mengembangkan dan mengimplementasikan CBDC harus mempertimbangkan baik keuntungan maupun tantangan ini untuk memastikan bahwa adopsi teknologi ini memberikan manfaat maksimal sambil meminimalkan risiko yang terkait.

Untuk informasi lebih lanjut tentang perkembangan CBDC di seluruh dunia, kamu bisa mengunjungi sumber-sumber berikut:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending